Kamis, Desember 12, 2024
BerandaLombaSesulit Itukah Memulai Gaya Hidup Sustainable Living? Royal Golden Eagle Membuat Semuanya...

Sesulit Itukah Memulai Gaya Hidup Sustainable Living? Royal Golden Eagle Membuat Semuanya Mudah

Sesulit Itukah Memulai Gaya Hidup Sustainable Living? Royal Golden Eagle Membuat Semuanya Mudah

Ada begitu banyak gerakan perubahan yang mengusung gaya hidup berkelanjutan dewasa ini. Salah satu penggerak yang cukup menyita perhatian adalah konsep sustainable living oleh Royal Golden Eagle. Konsep gerakan oleh perusahaan yang memiliki basis sumber daya alam di berbagai negara ini sangat membuka mata dunia. Betapa gerakan penanaman dan pemanenan tanaman industri sangat penting dalam perkembangan sumber daya energi dengan biaya yang efisien.

Gerakan-gerakan yang mengarah ke sustainable living oleh Royal Golden Eagle sudah memiliki circle-nya sendiri di kelompok perusahaan mereka. Rata-rata kelompok perusahaan tersebut menguasai sektor usaha kelapa sawit, serat viskose, kertas pulp, dan selulosa khusus. Dari sektor usahanya saja kita sudah bisa melihat jika perusahaan ini sangat peduli pada perbaikan kehidupan di masa depan dengan lebih memperhatikan bagaimana menciptakan sustainable fashion dan juga paper upcycling.

Jika perusahaan besar seperti Royal Golden Eagle sudah melakukan bagiannya dalam konsep gerakan untuk gaya hidup berkelanjutan, lalu bagaimana dengan kita sebagai masyarakat di suatu wilayah?

Tujuan Sustainable Living yang Sama dari Rumah

Belajar dari gerakan Royal Golden Eagle tadi, sebagai masyarakat awam kita juga perlu melakukan sesuatu. Konsep sustainable living sendiri sudah menjadi gaya hidup masyarakat urban dewasa ini. Bumi semakin menua dengan sumber daya fosilnya yang terus menipis dan memiliki potensi besar dalam menyebabkan kerusakan lingkungan serius. Orang-orang mulai sadar akan pentingnya konsep gaya hidup yang lebih ramah lingkungan supaya bumi jadi tempat tinggal yang lebih layak.

Perlahan tapi pasti, masyarakat sudah mulai menerapkan gaya hidup sederhana ini yang mereka mulai dari rumah. Rumah adalah tempat untuk konsep awal sustainable living bisa mulai Anda terapkan. Hal-hal kecil yang Anda lakukan bisa mendatangkan efek yang besar di kemudian hari. Anak-anak juga bisa Anda tularkan kebiasaan-kebiasaan baik yang bisa menyelamatkan bumi sebagai berikut:

Hemat Listrik

Mematikan listrik pada barang elektronik saat tidak Anda gunakan merupakan satu contoh kecil cara menghemat listrik. Orang-orang dewasa sudah tahu jika biaya pemakaian listrik cukup tinggi dari tahun ke tahun. Apalagi jika terjadi penambahan barang-barang elektronik di rumah. Sudah pasti meteran listrik akan semakin sering jalannya.

Listrik yang mengalir ke rumah-rumah kita berasal dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara. Jarang sekali yang sudah menggunakan panel solar yang ramah lingkungan untuk kebutuhan listrik di rumahnya. Polusi udara dari pembakaran bahan bakar untuk listrik pun semakin meningkat. Maka Anda perlu mematikan listrik pada saat Anda sedang tidak menggunakannya seperti lampu, komputer, charger ponsel yang masih menggantung di terminal kontak, dan televisi.

Anda juga bisa memilih barang-barang elektronik dengan daya listrik rendah supaya bisa lebih hemat daya. Satu langkah kecil ini bisa sangat berarti untuk lingkungan yang lebih sehat.

Meminimalkan Plastik

Barang-barang rumah tangga seperti baskom, tempat cuci beras, talenan, kursi, ember, dan botol minum memang seringkali menggunakan bahan dari plastik. Bahan plastik yang sudah rusak dan tak dapat Anda perbaiki biasanya akan masuk ke tempat sampah begitu saja. Sementara di tempat pembuangan akhir sampah, sampah plastik ini tidak akan pernah menyatu dengan tanah.

Belum lagi jika anak senang minum menggunakan sedotan plastik. Dan ibu kerap mengumpulkan plastik-plastik dari tempat belanja untuk ia gunakan kembali sebagai wadah di rumah.

Anda bisa bayangkan berapa banyak sampah plastik yang Anda sumbang setiap harinya? Usahakan untuk meminimalkan penggunaan bahan plastik di rumah Anda. Jika memungkinkan, Anda bisa melakukan peralihan menggunakan bahan kayu yang merupakan serat alami. Memang lebih mahal dari bahan plastik namun pemakaiannya bisa lebih lama dan rata-rata kualitasnya baik.

Memilah Sampah

Menyatukan semua jenis sampah ke dalam satu wadah yang sama merupakan kesalahan besar di rumah. Anak-anak bisa meniru kebiasaan buruk ini dan akhirnya menjadi habit yang sulit mereka tinggalkan. Ada baiknya sampah di rumah kita pisahkan terlebih dahulu sebelum akhirnya sampai ke tempat sampah di luar rumah.

Sampah-sampah botol plastik bisa Anda gunakan kembali (reuse) untuk membuat benda bermanfaat seperti pot bunga atau mainan anak. Sementara sampah rumah tangga seperti potongan kulit buah, batang-batang sayur, dan sisa makanan bisa Anda manfaatkan sebagai pupuk kompos alami untuk merawat tanaman di rumah.

Sustainable Fashion yang Nyaman

Kita semua tahu jika hampir 70 persen pakaian yang ada di bumi berasal dari bahan poliester atau kain sintetik yang tidak ramah lingkungan. Pakaian ini tidak akan bisa hancur dengan sendirinya saat sudah rusak. Sementara itu, produksi pakaian terus meningkat setiap tahunnya bahkan mencapai 100 miliar lebih item.

Banyak brand internasional juga secara samar menganut konsep fast fashion yang mereka terus memproduksi item fashion-nya tanpa memperhatikan dampak lingkungan ke depannya. Item fashion pakaian ini akan cepat berubah di setiap musimnya ketika orang-orang akan terus membeli item fashion tersebut dan akhirnya menumpuk pakaian di lemarinya yang sakral lalu membuangnya kemudian. Produksi dan konsumsi berlebihan dari dunia fashion ini sangat menakutkan karena bisa merusak bumi secara masif.

Anda bisa bayangkan jika satu brand memproduksi hingga 3 miliar potong pakaian setiap tahunnya. Belum lagi jika bahan kain yang mereka gunakan ternyata tidak ramah lingkungan seperti poliester, nilon, dan akrilik. Dengan kecepatan perubahan gaya berbusana dari satu brand saja, kita bisa bayangkan akan ada berapa juta ton limbah tekstil yang bisa menimbun bumi.

Sustainable fashion itu perlu jadi bagian dari pilihan kita saat hendak membeli baju. Setidaknya kita punya satu atau dua potong baju yang long lasting penggunaannya dan dengan bahannya yang ramah lingkungan. Seperti bahan viskose yang menggunakan serat yang berasal dari alam. Bahan ini akan mudah menyatu dengan tanah dan air. Royal Golden Eagle memiliki kepentingan bisnis hingga ke serat stapel viscose.

Eco fashion adalah apa yang perusahaan Royal Golden Eagle lakukan sebagai bentuk tanggungjawabnya dalam menjaga kelestarian bumi. Sustainable fashion adalah solusi yang tepat untuk menghadang ancaman kerusakan bumi akibat meningkatnya produksi fast fashion.

Perputaran Ekonomi dari Paper Upcycling

Royal Golden Eagle juga melakukan langkah pasti dalam mendorong ide daur ulang kertas atau paper upcycling. Sudah lama perusahaan ini ada dalam industri pulp dan kertas. Mereka juga telah melakukan investasi untuk penelitian dan pengembangan cara daur ulang limbah kertas. Hasil dari inovasi daur ulang limbah kertas ini nantinya akan menjadi produk yang ramah lingkungan.

Produk-produk ramah lingkungan dari paper upcycling ini dapat dengan mudah Anda temukan dalam produk kemasan, aksesoris fashion, dan alat tulis. Kualitas produk daur ulang limbah kertas ini pun bisa masuk dalam persaingan global.  Tentu saja investasi ini menjadi poin terbaik yang perusahaan lakukan demi menyokong sustainable living untuk hidup yang lebih panjang di bumi yang asri.

5/5 - (30 votes)
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular